JakartaBicara, Pacitan – Hari Kamis , 02 Mei 2024 seluruh masyarakat Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS). Tak terkecuali masyarakat Pacitan dan khususnya Sekolah Menengah Kejuruan Negri 1 Pacitan (SMKN1 Pacitan).
Acara pagi hari ini sangatlah meriah, dengan berpakaian adat para siswa dan guru secara khidmat memulai acara di pagi hari ini . Upacara bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang diawali dengan pengibaran bendera yg diiringi dengan lagu Indonesia Raya ini berjalan dengan khidmat.
Pada saat pidato sebagai Pembina Upacara Bendera, Kepala Sekolah SMKN1 Pacitan yang mana sekolah ini awalnya bernama Sekolah Menengah Industri Kerajinan , Drs. Joko Supriyadi M.Pd berpesan dengan tegas bahwa setiap murid harus selalu mengingat jasa para pahlawan kemerdekaan dan seharusnya mentauladani apa yang para pahlawan korbankan demi bangsa dan negara ini.
Disamping itu juga Bpk kepala sekolah juga memberikan piala dan hadiah kejuaraan untuk anak didiknya yang berhasil menjadi juara 1 dalam kejuaraan LKS SMK bidang Cabinet Making tingkat Propinsi Jatim pada tgl 23 sampai 26 April 2024 di kota madiun dan akan mewakili Jawa Timur dlm LKS SMK ditingkat Nasional bulan Agustus nanti di propinsi Lampung.
Hari pendidikan Nasional ini sebenarnya diambil dari tanggal lahirnya Ki Hajar Dewantoro yang tepatnya Beliau lahir di Yogyakarta, 02 Mei 1889 dengan nama asli R.M. Suwardi Suryadiningrat.
Ki Hajar Dewantoro yang saat itu berprofesi sebagai Wartawan dibeberapa surat kabar, didalam tulisan tulisannya Beliau selalu menentang kebijakan kolonial Belanda yang hanya memperbolehkan anak anak dari Bangsa Belanda dan anak anak dari golongan priyayi saja yang diperbolehkan mengenyam pendidikan, sehingga Ki Hadjar Dewantoro bersama kedua sahabatnya diasingkan ke Belanda, lanjut Bpk Joko.
Ki Hadjar Dewantoro juga dikenal sebagai bapak Pendidikan Nasional dengan semboyanmya ” Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangungkarso Tut Euri Handayani”. Itulah semboyan yang Sampek saat ini sangat terkenal dan menjadi motivasi para guru di Indonesia.
Ditulis oleh jurnalis Media Suara Mabes : Prayitno