JakartaBicara (Jaringan MSM), Jakarta – Joesuf Atjeh, Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Demokrasi Indonesia, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap kondisi yang dihadapi oleh para petani di tanah air. Dalam pernyataannya, beliau menyoroti bagaimana banyak petani yang terpaksa melakukan penanaman di lahan yang terganggu oleh praktik mafia tanah.
Hal ini menjadi isu krusial yang perlu ditangani, karena menyangkut kelangsungan hidup para petani dan ketahanan pangan negara. Kondisi di Lapangan: Gangguan Terhadap Penanaman Menurut Joesuf Atjeh, lahan lahan pertanian yang sudah digarap oleh masyarakat kini menghadapi berbagai gangguan yang merugikan.
Banyak petani yang mengalami kesulitan ketika ingin menanam karena bibit yang dicabuti secara ilegal dan tanaman yang dibakar oleh pihak pihak tertentu. Keberadaan mafia tanah yang beroperasi di sekitar lahan pertanian sangat meresahkan, karena mereka tidak hanya merusak hasil panen, tetapi juga menciptakan ketidakpastian bagi petani.
Mafia tanah ini juga diketahui biasa menyewakan tanah kepada pihak lain. Ketika program Perhutanan Sosial (Perhut Sos) diluncurkan, banyak dari mereka yang merasa kehilangan ladang usaha, yang mengakibatkan mereka berusaha menggangu proses penanaman yang dilakukan oleh para petani.
Joesuf menegaskan bahwa jaringan mafia tanah ini sangat luas dan terorganisir, hingga mampu mencakup hutan hutan yang dilindungi. Ketidakadilan Hukum dan Dampaknya Salah satu masalah mendasar yang dihadapi petani adalah ketidakpastian hukum yang berhubungan dengan hak guna usaha (HGU). Menurut Joesuf, ketika izin HGU berakhir, lahan tersebut seharusnya kembali ke tangan negara, dan tidak ada dasar hukum yang mewajibkan petani untuk membayar aset yang dikuasai mafia tanah.
Hal ini menjadi celah yang dieksploitasi oleh mafia untuk mempertahankan kontrol atas lahan yang sebenarnya bukan milik mereka. Sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Demokrasi Indonesia, Joesuf Atjeh menyerukan perlunya tindakan nyata dari pemerintah untuk memberantas praktik mafia tanah.
Perlindungan hukum yang lebih kuat untuk petani dan penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku mafia tanah menjadi langkah penting dalam menjaga keberlangsungan pertanian di Indonesia. Penutup: Harapan untuk Masa Depan Dalam konteks ini, Joesuf Atjeh mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun organisasi non pemerintah, untuk bersatu melawan mafia tanah dan memberikan dukungan kepada petani.
Dengan tindakan yang tepat dan kolaboratif, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi para petani untuk bercocok tanam dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Masa depan pertanian Indonesia bergantung pada upaya kolektif untuk melindungi hak petani dari ancaman mafia tanah. Mari kita dukung gerakan ini demi kemandirian pangan dan keadilan bagi para petani Indonesia.
Kontak:
Email: forum2020@gmail.com
TIM PADI