
JakartaBicara (Jaringan MSM), Pidie – Nama Ishak, Keuchik (Kepala Desa) Gampong Pasi Lhok, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, kini menjadi sorotan setelah Tim Investigasi MEDIA SUARA MABES Provinsi Aceh mengungkap dugaan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi yang dilakukan selama masa jabatannya sejak 2019. Total dana yang diduga dikorupsi mencapai miliaran rupiah, dan rakyat setempat mulai geram menuntut keadilan!
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah!
Berdasarkan laporan investigasi, Ishak diduga telah melakukan sejumlah penyimpangan dalam pengelolaan keuangan desa. Mulai dari dana COVID-19, program kesehatan, hingga pajak, semuanya dikelola secara tidak transparan dan diduga fiktif. Berikut beberapa poin mencolok yang ditemukan:
1. Dana COVID-19 Diduga Fiktif!
♦ Tahun 2020: Dana tanggap darurat COVID-19 senilai Rp. 50.200.000,- diduga tidak digunakan sesuai tujuan.
♦ Tahun 2021: Program Gampong Siaga Sehat senilai Rp. 71.000.000,- juga diduga fiktif.
♦ Tahun 2022: Dana serupa senilai Rp. 68.000.000,- kembali diduga diselewengkan.
2. Pajak Hilang Tanpa Jejak!
♦ Pajak PPh, PPN, dan Restoran selama lima tahun terakhir tidak ada kejelasan pengelolaannya. Rakyat bertanya-tanya, ke mana larinya uang pajak mereka?
3. Program Fiktif Berulang!
♦ Intensif Sigap dan PRG (Program Rakyat Gampong) yang seharusnya untuk kesejahteraan warga, justru diduga fiktif dengan total nilai ratusan juta rupiah.
4. Honor untuk Pihak yang Sudah Mengundurkan Diri!
♦ Tahun 2024, Ishak diduga masih mencairkan honor untuk Kaur (perangkat desa) yang sudah mengundurkan diri. Sungguh keterlaluan!
Rakyat Geram, Tuntut Keadilan!
Masyarakat Gampong Pasi Lhok mulai geram dengan tindakan Ishak yang diduga telah mengkorupsi uang rakyat. “Kami sudah lama curiga dengan pengelolaan dana desa. Sekarang terbukti, uang kami diselewengkan oleh orang yang seharusnya melindungi kami,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Warga menuntut agar Ishak segera mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami minta dia ditindak tegas sesuai hukum. Jangan ada lagi korupsi di desa kami!” seru warga lainnya.
Sanksi Hukum Menanti Ishak!
Tim investigasi telah mengingatkan Ishak tentang sanksi berat yang menantinya. Berdasarkan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Ishak bisa dijatuhi hukuman penjara dan denda besar jika terbukti bersalah. Selain itu, jabatannya sebagai Keuchik juga terancam dicopot.
Apa Langkah Selanjutnya?
Tim investigasi akan segera melaporkan kasus ini kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti secara hukum. Masyarakat Gampong Pasi Lhok berharap proses hukum berjalan transparan dan Ishak tidak bisa lolos dari jeratan hukum.
“Kami tidak akan diam! Kami akan terus berjuang sampai keadilan ditegakkan!” tegas perwakilan warga.