JakartaBicara, Beltim – Pemerintah Kabupaten Belitung Timur membentuk Tim Rangkul Sekolah. Tim ini untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kekerasan di lingkungan pendidikan baik bangku formal maupun informal.
Bukan hanya mengatasi permasalahan kekerasan di sekolah, Tim ini juga akan mengurusi anak yang rentan putus sekolah, anak putus sekolah, anak yang rentan bermasalah dan anak yang bermasalah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Beltim, M. Yulhaidir mengungkapkan data dari sekolah yang ada di Kabupaten Beltim memperlihatkan jika dalam dua tahun belakangan ini permasalahan di sekolah kian meningkat. Hal inilah yang mendasari pembentukan Tim Rangkul Sekolah.
“Program Rangkul Sekolah adalah program inovasi yang ditujukan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya tindak kekerasan di lingkungan pendidikan baik formal maupun informal,” jelas Yulhaidir saat Pembukaan kegiatan Pembentukan Tim Rangkul Sekolah Kabupaten Beltim di Auditorium Zahari MZ, Senin (03/06/2024).
Program ini lanjut Yulhaidir, untuk menguatkan komitmen semua pihak, mulai dari orang tua, sekolah, dinas/ instansi terkait dan masyarakat. Hal ini dalam upaya pencegahan dan perlindungan terhadap anak yang berhubungan dengan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sekolah.
“Baik anak sebagai pelaku maupun anak sebagai korban. Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya, serta mengupayakan agar anak tersebut tetap bisa melanjutkan dan menyelesaikan pendidikannya,” kata Yulhaidir.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Efita menambahkan penyampaian tidak kekerasan atau pun segala permasalahan bisa langsung mendatangi atau pun menghubungi tim pengaduan dan penanganan.
“Untuk pengaduan langsung bisa datang ke Unit Pelaksana Teknis PPA DSP3A. Untuk pengaduan tidak langsung bisa menghubungi nomor WA di 082191672030 dan 081991712288.”Tambah Efita.
Wakil Bupati Beltim, Khairil Anwar menyatakan memiliki harapan besar terhadap Tim Rangkul Sekolah yang dibentuk. Dia berharap bahwa tim ini nantinya akan menjadi agen perubahan yang signifikan dalam upaya pencegahan masalah-masalah yang ada di dunia pendidikan di Kabupaten Beltim.
“Melalui Tim Rangkul Sekolah saya juga berharap agar nantinya dapat menyusun program dan kegiatan yang mengedepankan pendekatan preventif, edukatif, dan kolaboratif. Dari mulai penyuluhan, pelatihan, hingga program-program pengembangan keterampilan sosial dan emosional, yang diarahkan untuk membangun kekuatan dan ketahanan anak-anak kita menghadapi berbagai tantangan di era yang terus berubah ini,” harap Khairil saat membuka kegiatan.
Khairil menekankan semua pihak terutama orang tua memegang peranan terpenting dalam memberikan perlindungan, kesejaheraan dan tumbuh kembang anak. Anak-anak yang dekat dengan orang tua akan cenderung lebih menghargai dan patuh dengan orang tua.
“Ini yang kadang sering dilupakan orang tua sekarang, anak kemana orang tua sibuk sendiri. Sehingga bisa dikatakan anak tidak mempunyai tempat untuk mereka bernaung,” ujar Khairil.
Untuk itulah Mantan Camat Simpang Pesak ini meminta agar orang tua dapat meluangkan waktu minimal 60 menit sehari bersama anak. Hal ini akan berdampak positif bagi kondisi emosial dan kejiwaan anak.
“Komunikasi dalam keluarga itu sangat penting. Ayo kita lepaskan kesibukan dan meluangkan satu jam waktu dengan keluarga dan orang-orang terdekat kita,” ajak Khairil. (ramli).